About

Berbagi adalah kemuliaan. Semakin banyak berbagi menjadikan kita semakin kaya. Kaya dalam Nuraniah

Pages

Monday, August 20, 2012

Kahlil Gibran - Dirundung Sunyi

Wahai teman sebayaku, jika engkau mengingat awal masa mudamu dengan kegembiraan dan menyesalinya karena ia telah berlalu. Namun aku mengingatnya seperti seorang narapidana yang dipanggil kembali oleh jeruji dan belenggu penjaranya. Engkau menganggap tahun-tahun antara masa kecil dan masa muda sebagai masa kejayaan yang bebas dari kurungan dan kesusahan. Namun aku menyebut tahun-tahun tersebut sebagai kesunyian yang menyedihkan yang jatuh seperti benih yang masuk dan tumbuh di hatiku dan tidak dapat menemukan jalan keluar menuju dunia pengetahuan dan kebijaksanaan. Sampai akhirnya cinta hadir dan membuka pintu hatiku dan menyinari sudut sudutnya. Cinta memberiku sebuah lidah dan air mata. Orang-orang mengingat kebun-kebun, anggrek-anggrek, tempat-tempat pertemuan, pojok-pojok jalanan yang menyaksikan permainanmu dan mendengarkan bisikanmu yang lugu

Aku juga mengingat tentang sebuah tempat yang indah di LebanonUtara. Tiap kali kututup mataku, aku melihat lembah-lembah itu penuh dengan sihir dan ambisi, gunung-gunung yang tertutup oleh kemuliaan dan kebesaran itu berusaha untuk meraih langit. Tiap kali aku menutup telingaku dari kebisingan kota, aku mendengar gemericik air sungai dan gemerisik dahan-dahan. Semua keindahan-keindahan itu -yang kubicarakan sekarang dan kuamati seperti seorang anak kecil yang terpisah dari susu ibunya— melukai jiwaku. la memenjarakanku dalam kegelapan masa muda seperti seekor burung elang yang ada di dalam sangkar ketika ia melihat kawanan burung terbang bebas di langit yang luas. Lembah- lembah dan bukit-bukit itu membakar imajinasiku namun pikiran-pikiran pahit menghalangi hatiku dengan jaring tanpa harapan.


Tiap kali aku pergi ke ladang, tiap itu pula aku kembali dengan kecewa tanpa mengerti apa yang memicu
kekecewaanku. Tiap kali aku memandangi langit yang kelabu aku merasa hatiku menciut. Tiap kali aku mendengar nyanyian burung dan celoteh musim semi aku terluka tanpa mengerti penyebab penderitaanku. Orang bilang, bahwa pengalaman membuat seseorang kosong dan kekosongan membuatnya tanpa beban. Mungkin itu benar bagi orang-orang yang dilahirkan dalam keadaan meninggal dan orang-orang yang hidup seperti mayat yang dingin. Tapi seorang pemuda sensitif itu lebih banyak merasa dan sedikit mengetahui. la merupakan makhluk paling sial yang ada di bawah matahari. Karena ia dikoyak oleh dua kekuatan. Kekuatan pertama mengangkat dan menunjukkanmu keindahan hidup melalui awan mimpi-mimpi. Sementara kekuatan kedua akaa menjatuhkanmu ke dalam bumi, memenuhi matamu dengan debu dan menyergapmu dengan ketakutan dan kegelapan.

 Kesunyian itu memiliki kelembutan dan tangan-tangan sutera. Namun dengan jari-jari yang kuat ia menggenggam hati itu dan membuatnya sakit dengan kesepian. Kesunyian adalah teman kesepian sebagaimana sahabat kegembiraan spiritual.

Jiwa pemuda yang mengalami kesepian seperti Lili putih yang tak terangkai. la bergetar di hadapan angin
sepoi-sepoi yang berhembus, terbuka hatinya di siang hari dan mengatup kembali daun-daunnya saat bayangan malam datang. Jika pemuda ini tidak memiliki hiburan, sahabat atau teman dalam permainannya maka hidupnya akan seperti penjara yang sempit. Di sana tidak ada yang dapat dilihatnya kecuali sarang laba-laba. la tak akan mendengar apa pun kecuali rayapan serangga-serangga.

Kesepian yang membuatku terobsesi selama masa mudaku bukan disebabkan oleh kekurangan hiburan,
karena aku menikmatinya. Bukan juga diakibatkan oleh kekurangan teman, karena aku telah menemukannya. Namun kesepian itu disebabkan oleh sebuah penyakit batin yang ringan yang membuatku mencintai kesunyian. la membunuh kesenanganku pada permainan dan hiburan. la memindahkan sayap masa mudaku dari bahuku. la membuatku seperti satu pon air di antara gunung-gunung yang dalam permukaan tenangnya yang menampakkan bayang-bayang hantu dan warna-warna awan-awan dan pohon-pohon. Namun aku tak bisa menemukan sebuah jalan keluar untuk menuju samudera.

Itulah kehidupanku sebelum aku berusia delapan belas tahun. Tahun tersebut seperti puncak gunung dalam
hidupku. Karena ia membangunkan pengetahuan tentang diriku dan membuatku mengerti tentang perubahan
manusia. Di tahun tersebut aku dilahirkan kembali dan jika seseorang tidak dilahirkan lagi maka sisa hidupnya akan seperti lembaran kosong dalam buku kehidupan. Di tahun  tersebut aku melihat malaikat-malaikat surga memandangku melalui sepasang mata seorang perempuan cantik. Aku juga melihat setan-setan dari neraka mengamuk dalam hati seorang manusia jahat, yang tidak melihat malaikat-malaikat dan setan-setan dalam kecantikan dan kebencian hidup yang akan jauh bergeser dari pengetahuan. Dan semangatnya akan jauh dari kasih sayang.***


No comments:

Post a Comment

Translate

terselubung

Rangkuman Pelajaran Sekolah

Desktop Inspirations