About

Berbagi adalah kemuliaan. Semakin banyak berbagi menjadikan kita semakin kaya. Kaya dalam Nuraniah

Pages

Saturday, September 1, 2012

Kahlil Gibran-Tujuh Bentuk Diri


Dalam kesunyian malam, saat aku terbaring setengah tidur, tujuh bentuk diriku duduk bersama dan bercakap dalam bisikan.

Diri pertama, ”Di sini, dalam tubuh lelaki gila ini, aku telah tinggal selama bertahun-tahun, tanpa melakukan sesuatu selain menyembuhkan penderitaannya di kala siang dan menghibur kedukaan di kala malam. Aku tidak kuat lagi menanggung nasibku dan kini aku harus memberontak.

Diri kedua, ”Nasibmu lebih baik dari diriku, saudaraku. Karena aku ditakdirkan untuk menjadi diri yang selalu berbahagia dari orang gila ini. Aku mengungkapkan tawanya dan menyanyikan kesenangannya, dan dengan tiga kaki bersayap aku menari dalam pemikirannya yang cemerlang. Akulah yang akan memberontak melawan keberadaanku yang melelahkan.”


Diri ketiga, ”Dan apakah aku, diri yang mengendalikan cinta – lambing menyala dari gairah liar dan khayalan menakjubkan? Akulah diri sakit berupa cinta yang akan memberontak pada orang gila ini.”

Diri keempat,”Sesungguhnya, akulah yang paling sengsara di antara kalian semua. Karena tidak ada takdir lain bagiku selain kebencian yang menggila dan sumpah serapah. Akulah diri seperti badai, satu-satunya yang terlahir dalam gua kegelapan neraka, akan menggugat dari menjadi pelayan pada orang gila ini.”

Diri kelima, ”Bukan kalian, namun aku. Diri pikiran, diri yang penuh angan-angan, diri kehausan dan kelaparan – satu-satunya yang ditakdirkan untuk mengembara tanpa henti untuk mencari sesuatu yang tak dikenal dan sesuatu yang belum tercipta. Jadi aku, bukan kalian – yang akan memberontak.”

Diri keenam, ”Dan aku. Diri bekerja, pekerja yang malang, dengan tangan-tangan kesabaran, mata penantian, menghiasi hari-hari menjadi bentuk dan memberi unsur tak berbentuk, bentuk-bentuk baru dan abadi – jadi aku. Satu-satunya yang terpenjara, akan memberontak lelaki gila yang tak kenal lelah ini.”

Diri ketujuh, ”Betapa anehnya kalian, ingin memberontak pada lelaki ini. Sebab masing-masing dari kalian mempunyai kekuasaan takdir untuk dipenuhi. Ah! Mungkinkah aku bisa menjadi salah satu dari kalian, diri dengan sebuah tujuan yang ditentukan.namun aku tiada punya satu pun. Aku merupakan diri yang tidak melakukan apapun, satu-satunya yang duduk membisu – berada dalam kehampaan di setiap tempat dan waktu, saat kalian sibuk menciptakan kembali kehidupan. Lalu, apakah kalian ataukah aku, yang pantas untuk memberontak pada lelaki ini?

Saat diri ketujuh mengatakan hal ini, enam diri lain menatap kasihan padanya - namun tak mampu mengungkapkan kata-kata lagi. Dan seperti malam yang semakin kelam, satu per satu mereka mulai terlelap dengan sebuah ketaatan baru dan menyenangkan.

Namun diri ketujuh tetap melihat dan menatap pada ketiadaan, yang berada di belakang segala sesuatu.


[ Kahlil Gibran ][ Cinta, Ketulusan dan Kesunyian . Navila . 2005 ]

No comments:

Post a Comment

Translate

terselubung

Rangkuman Pelajaran Sekolah

Desktop Inspirations